Selasa, 10 Desember 2013

Kesaksian Korban Sebelum Kereta Hantam Truk Tangki


Julie Retna (54 tahun), warga Tangerang Selatan yang menjadi korban kecelakaan kereta dengan truk tangki BBM di perlintasan Bintaro, mengatakan bahwa petugas sempat memberitahu penumpang bahwa kereta akan mengalami tabrakan sesaat sebelum kejadian.

Julie mengaku sempat merasakan keanehan ketika petugas ke luar dari pintu dan mengumumkan bakal terjadi tabrakan. Namun dia langsung sigap untuk melihat keadaan sebenarnya dari pintu yang masih terbuka. "Saya lihat mobil truk ditabrak, saya lihat. Jegeeer...," kata dia.


Saat ini Julie masih terbaring di ruang Kenanga, Rumah Sakit Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan, bersama beberapa korban lainnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, angkat topi untuk tiga anak buahnya yang tewas dalam kejadian itu. Ketiganya adalah Darman Prasetyo (masinis), Agus Suroto (asisten masinis) dan Sofyan Hadi (mekanik). Ketiganya meninggal dunia di usia muda. Darman berusia 26 tahun, Agus 24 tahun dan Sofyan 21 tahun.

Jonan mengatakan, sesungguhnya masinis dan kedua krunya sangat bisa menyelamatkan diri lebih dulu sebelum kereta menabrak truk tangki. Karena posisi mereka di bagian paling depan kereta memungkinkan untuk mengetahui apakah tabrakan bisa dihindarkan atau tidak.

"Tapi mereka bertiga terus berupaya menghindari tabrakan untuk menyelamatkan penumpang, sampai akhirnya tabrakan terjadi," kata Jonan. Menurutnya, tak semua orang punya dedikasi dan keberanian semacam itu hingga sampai bersedia mengorbankan jiwanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar