Selasa, 10 Desember 2013

Pendiri Aplikasi Line, Lee Hae-jin, Jadi Miliarder Baru Korea


 Lee Hae-jin berusia 46 tahun, dia adalah pendiri Naver Corp, operator portal internet nomer satu di Korea. Dia bergabung menjadi miliarder baru berkat pertumbuhan pengguna aplikasi social media multifungsi yang disebut Line.

Dikutip dari laman Forbes, Selasa 10 Desember 2013, Lee menjadi Chairman di Naver dan mempunyai 4,6 persen saham di Naver dan NHN Entertainment, perusahaan pemilik Line. Kedua perusahaan itu saat ini sudah menjadi perusahaan publik. Lee dikabarkan mendapatkan US$60 juta dalam bentuk dividen selama 10 tahun terakhir.

Pada Agustus lalu, NHN, raksasa internet Korea membagi entitas bisnisnya menjadi dua yakni Naver dan NHN Entertainment. Naver fokus pada layanan portal dan mobile, termasuk Line, sementara NHN Entertainment meneruskan perannya sebagai portal game online.

Ketika dipisahkan, Naver dan NHN mencatatkan kembali sebagai perusahaan publik di bursa saham Korea pada 29 Agustus dengan harga saham 460.000 won atau US$437,68.

Lee Hae-jin menempati peringkat ke-34 pada daftar 50 orang terkaya di Korea yang telah dirilis Forbes pada April lalu dengan jumlah kekayaan US$575 juta.

Spesialis pasar keuangan menuturkan perkembangan pengguna baru Line di masyarakat global sangat besar dan di luar perkiraan. Line adalah aplikasi sosial media multifungsi, aplikasi instant message gratis pada Line memungkinkan pengguna untuk membuat panggilan gratis dan pesan melalui iPhone, Android, dan PC.

Saat ini Line tersedia dalam 14 bahasa di seluruh dunia dengan Jepang, Thailand, dan Taiwan sebagai tiga pasar terbesar.

Tidak seperti WhatsApp, pengguna dapat mendowload aplikasi Line gratis. Perusahaan mendapatkan pendapatan justru dari sub-aplikasi seperti game, chat stickers, line camera (aplikasi photo-editing yang dapat menggabungkan gambar dengan teks dan efek pada foto), dan kartu Line.

Awalnya Line Corp. diluncurkan oleh Naver Jepang pada Juni 2011. Aplikasi menarik ini memiliki 100 juta pengguna pertama pada Januari 2013, hanya dalam waktu 19 bulan sejak dikenalkan ke publik. 

Aplikasi Twitter dan Facebook membutuhkan 49 bulan dan 54 bulan untuk dapat mencetak rekor penggunanya. 

Pengguna Line pun terus melonjak. Dalam 6 bulan dari Januari hingga Juli 2013, pengguna Line bertambah 100 juta pengguna dan pada akhir November pengguna Line juga bertambah 100 juta pengguna lagi.

Pemilik Line mengklaim hingga 26 November pendowload aplikasi Line mencapai 300 juta pengguna.

Park Jae-seok, analis broker Kores di Samsung Securities, dalam laporan terbarunya memperkirakan aplikasi Line akan menyumbang lebih dari 50 persen ke total pendapatan Naver dalam lima tahun.

"Akan ada 500 juta hingga 600 juta orang yang akan menggunakan Line pada akhir tahun depan," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk mengejar ketertinggalan Line dengan pesaing asal China, Line perlu mengambil sebagian besar keuntungannya untuk pemasaran.

Di Korea, jumlah pelanggan Line tertinggal dari pesaingnya yakni Kakao Talk, aplikasi moblie messanger gratis untuk smartphone dan PC. Kakao Talk dirilis pada 18 Maret 2010 oleh Kakao Corp.

Kim Beom-su, pendiri dan Chairman Kakao, menjadi dasar pembentukan Naver. Pada 1998, Kim mendirikan Hangame yang akhirnya melakukan merger dengan Lee Naver pada tahun 2000 dan membentuk NHN.

Kim dan Lee adalah lulusan sarjana teknis di Seoul National University dan memulai karirnya di Samsung SDS, anak usaha dari Samsung Group.

Di sebuah jumpa pers untuk merayakan 300 juta pengguna Line di Tokyo baru-baru ini, Lee mengaku dia tertantang untuk menjadikan Line lebih bersaing di industri mobile global.

"Kami masih jauh lebih kecil dibandingkan pengguna Google, GOOG +75% dan Facebook. Namun, Naver telah mengalahkan Google di pasar lokal, saya percaya kami memiliki potensi yang cukup besar untuk melanjutkan pertumbuhan dan berhasil di pasar global," harapnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar