Rabu, 11 Desember 2013

Mengungkap Mimpi Pilar Termuda Garuda Muda





Manahati Lestusen, merupakan pemain termuda yang saat ini membela Timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2013. Pemaih kelahiran Ambon itu baru genap berusia 20 tahun pada 17 Desember nanti. 





Meski berusia lebih muda, Manahati telah dipercaya menjadi pemain inti Garuda Muda. Menempati posisi bek tengah, pemain yang pernah ditempa lewat program SAD di Uruguay itu adalah tembok tangguh timnas U-23. 





Tergila-gila pada sepakbola, Manahati mulaui mengasah karirnya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Liang Putra, 2004/2005. Semasa anak-anak, beragam gelar telah diraihnya. Beberapa kali Manahati mewakili kota kelahirannya, Maluku, di berbagai turnamen. Selanjutnya, karirnya kian menanjak dan mulai mendapat kepercayaan memperkuat timnas Indonesia.  





"Setelah meraih gelar runner up pada Piala Medco, 2008 lalu, saya dipanggil seleksi timnas U-15 dan Alhamdulillah dapat. Saya selanjutnya ikut membela Indonesia di Uzbekistan. Sayang kami gagal," kata Manahati saat ditemui di penginapannya di Hotel Yangon, Myanmar belum lama ini. 





Karir Manahati nyaris terhenti saat dirinya gagal dalam seleksi program pembinaan usia muda Sociedad AnĂ³nima Deportiva (SAD) 2009 lalu. Program ini menjaring pemain-pemain berusia U-17 untuk digembleng di Uruguay. Dia hampir putus asa, apalagi saat melihat teman-teman sekampungnya, seperti Rizky Pellu dan Mokhamad Syaifuddin sukses melewati ujian. 





"Selama setahun saya uring-uringan terus. Saya bahkan berfikir untuk berhenti saja bermain sepak bola. Beruntung, saat ikut tes lagi pada tahun 2010, saya akhirnya lolos. Padahal saat itu saya sama sekali tidak persiapan," kata anak ketujuh dari delapan bersaudara itu. 





Setelah mengikuti program SAD, perjalanan Manahati di lapangan hijau kian mulus. Dia sempat membela klub asal Uruguay, Penarol, sebelum kemudian hijrah ke tim asal Belgia, CS Vise. Manahati juga dipanggil memperkuat timnas U-23 yang dipersiapkan mengikuti SEA Games XXVII. 





"Target jangka panjang saya adalah timnas senior dan terus tampil hingga saya sudah tidak bisa bermain sepakbola lagi," kata Manahati yang musim depan akan bergabung dengan tim Persebaya Surabaya tersebut. 





"Namun untuk jangka pendek, saya ingin membawa Indonesia meraih emas di SEA Games 2013. Ini akan menjadi kado yang paling indah saat ulang tahun saya yang kebetulan jatuh pada 17 Desember nanti," sambungnya. 





Peningkatan karir di lapangan hijau juga membuat Manahati mampu mewujudkan impian terbesarnya sebagai seorang anak. Sejak lama dia telah mendambakan kesempatan untuk memberangkatkan ibunya, Janiapari ke tanah suci. Sedikit demi sedikit dia menyisihkan uang dari gaji yang diterimanya sebagai pesepakbola untuk membiayai keberangkatan itu. 





"Alhamdulillah, saya sudah bisa memberangkatkan ibu saja haji. Kebetulan, ayah telah lebih dulu berangkat haji dibantu oleh kakak-kakak saya. Kini giliran saya membantu ibu ke tanah suci dan tahun depan, Isnya Allah, ibu akan berangkat haji," beber Manahati. 





Selain itu, Manahati juga berusaha meringankan beban orang tuanya dengan membiayai kuliah adiknya. "Ya, senang rasanya bisa membantu keluarga. Itu adalah mimpi saya selama ini," sambung Manahati. 





Di akhir perbincangan, Manahati melontarkan kritik terhadap pemerintah Maluku yang dianggap kurang perduli dengan sepak bola. Dia berharap, pemerinta yang terpilih selanjutnya bersedia memperhatikan bakat-bakat pesepakbola handal yang berasal dari Maluku, Ambon. 





Biodata Singkat


Nama     : Manahati Lestusen


Lahir   : Liang, Maluku, 17 Desember 1993


Posisi  : Bek


Ayan    : Haji Muhabas Lestusen.


Ibu       : Janiapari


Karir    : 2010-2011 (SAD Uruguay)


             2012 (Penarol Uruguay)


             2013 (CS Vise)


             2014 (Persebaya Surabaya)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar